Dilarang keras menyalin isi blog ini tanpa menyertakan sumber aslinya!

Friday 25 March 2016

Striker Squad Chapter 1

Cerita Fiksi Striker Squad

Author: Julian S

   Ledakan besar yang mengubah wajah bumi dan hampir memusnahkan umat manusia terjadi. Kota-kota hancur, permukaan bumi dan iklim berubah drastis. Namun petaka sebenarnya bukanlah ledakan tersebut tapi kemunculan makhluk misterius, ganas dan memangsa apa saja. Dinding-dinding kokoh dengan penjagaan yang ketat dibangun untuk meredam serangan makhluk tersebut yang datangnya tidak bisa diperkirakan. Para manusia menyebut makhluk tersebut dengan Unorganism. Untuk menghalau dan memburu Unorganism, dibentuklah suatu unit pasukan khusus yang diisi oleh prajurit yang terlatih, bermobilitas tinggi dan dilengkapi dengan persenjataan mutakhir yang disebut Combat Drive. Pasukan tersebut bernama Striker Squad.

Chapter 1
The Beginning: Pertemuan

   Bunyi alarm tanda kemunculan Unorganism kembali terdengar. “Semua anggota Unit 3 harap berkumpul di ruang 7.” Suara instruksi terdengar dari pengeras suara. “Ah, padahal aku baru saja mau bersantai.” Keluh Riko sambil menggaruk kepalanya. “Sudah jangan mengeluh, ini tugas kita.” tukas Garry. “Brad dan Siera dimana?” tanya Riko. “Mereka sudah di ruang 7.” Jawab Garry. Keduanya bergegas menuju ruang 7.

   Di ruang 7, Brad dan seorang wanita anggota Unit 3 yaitu Siera serta kapten dari Unit 3 Striker Squad yang juga wanita yaitu Damiana Rose sudah menunggu. “Baiklah, karena semuanya sudah lengkap, akan kujelaskan misi kita kali ini.” Kapten Damiana memberikan perincian. “Unorganism terlihat di hutan sebelah timur kota Varbas dan dari jejak yang ditimbulkan serta besarnya kemungkinan adalah Type C. Kali ini kita akan melakukan perburuan.” Instruksi Kapten Damiana. “Siap kapten.” Jawab mereka serentak. “Kalian semua cepat bersiap-siap, misi akan dimulai segera.” instruksinya lagi.

   “Type C ya? Sepertinya akan lumayan memakan waktu lama.” Gumam Siera . “Ya mungkin. Apa kamu takut menjadi anggota pasukan ini?” Tanya Brad sambil tersenyum. “Takut? Untuk apa? ini sudah pilihanku.” Jawab Siera. “Semuanya, kita berangkat!” Instruksi Kapten Damiana. Jarak ke kota Varbas tidak terlalu jauh hanya 30 menit dari markas.

   Hutan tempat dimana Unorganism terlihat merupakan hutan yang cukup lebat dan ditumbuhi pohon-pohon yang besar sehingga cahaya matahari sangat sedikit masuk. “Awas Brad di atasmu!” teriak Garry. Menyadari bahaya yang datang kepadanya, Brad dengan tangkas menghindar. “Fuuh, hampir saja.” Brad lega. “Terima kasih teman, kau menyelamatkanku.” kata Brad. “Type D Kelas Raider rupanya, kalian semua berikan perlawanan!” Instruksi Kapten Damiana. Semua bersiap untuk pertarungan. 

   “Lance Drive On!” Riko mengaktifkan Combat Drive miliknya. “Akan kubuat kalian semua menyesal!” Riko bersemangat. “Jangan terlalu membuang tenaga, Riko. Simpan untuk pertempuran yang lebih sulit nanti.” Kata Garry. “Serangan beruntun dari Sekumpulan Type D ini lumayan merepotkan. Tak ada cara lain, aktifkan Combat Drive kalian! Axe Drive On!” Kapten Damiana mengaktifkan Combat Drive diiringi dengan Garry yang mengaktifkan Thruster Drive, Brad dengan Dagger Drive dan Siera dengan Gun Drive. Pertempuran sengit terjadi namun tidak terlalu memakan waktu yang lama.

   “Baru kali ini ada Type D yang benar-benar menyulitkan. Mari kita lanjutkan pencarian” Instruksi Kapten Damiana. “Tunggu dulu kapten! Seperti ada yang aneh dari kumpulan Type D yang ini.” Kata Siera memeriksa bangkai Unorganism Type D yang mereka kalahkan. “Bentuk taring, kuku dan badan berbeda dari Type D kelas Raider yang sering kita hadapi.” Jelas Siera. “Hmmh kemungkinan ini adalah kelas baru.”  Gumam Kapten Damiana. “Mungkin kita bisa meminta Unit 5 untuk meneliti Unorganism baru ini. Garry cepat hubungi mereka!” Instruksinya lagi. Dengan alat komunikasi khusus yang mereka punya, Garry mengirim pesan kepada Unit 5 agar menuju tempat tersebut. Setelah selesai memberi tanda lokasi tersebut, mereka melanjutkan pencarian. “Tampaknya pertempuran ini akan menjadi semakin sulit.” Gumamnya lagi.

   Semakin memasuki hutan, semakin sedikit cahaya matahari yang terlihat. “Kapten coba lihat ini!” Riko berseru karena dia melihat sesuatu. “Jejak yang besar dan masih baru, mungkin kita sudah semakin dekat.” Kata Brad. “Arahnya menuju ke sana.” Tambahnya lagi. “Coba kita ikuti.” Kata Kapten Damiana. Semuanya berjalan mengikuti jejak tersebut. Mata dengan tajam dan waspada melihat ke sekeliling. Lebatnya hutan semakin terasa. 

   Di lebatnya hutan dan minimnya cahaya yang masuk mereka melihat Unorganism besar tergeletak tidak bernyawa. “Ini Type C dan tampaknya baru saja tewas seperti di serang oleh sesuatu.” Kata Kapten Damiana. “Tubuhnya terlihat seperti terkena cakaran dan gigitan yang tajam.” Tambah Siera.

   Tiba-tiba terdengar deru dari segala arah. Semua terkejut dan bersiap menghadapi sesuatu yang entah apa itu. Mereka terkepung oleh Unorganism Type D yang sejenis dengan yang baru mereka kalahkan tadi. “Sial, tidak kusangka ternyata mereka cerdas juga. Ini jebakan rupanya.” Keluh Brad. Mereka bersiap bertempur kembali.

   Terdengar suara dengusan yang keras dan munculah Unorganism yang memiliki bentuk yang mirip dengan Type D yang mengepung mereka namun badannya lebih besar dan kokoh serta memiliki dua tanduk besar di kepalanya. “Tampaknya dia adalah pemimpin kelompok ini.” Kata Kapten Damiana serius. Unorganism besar tersebut mengaum dengan keras dan seketika Type D yang mengepung tersebut melancarkan serangan yang brutal. “Tampaknya ini akan sulit” Gumam Garry. Masing-masing sudah mengaktifkan Combat Drive dan memasuki pertempuran yang sengit.

   Serangan beruntun dan brutal makhluk tersebut sangat merepotkan dan berhasil memecahkan formasi tempur yang dibentuk oleh Damiana dan bawahannya. “Ini benar-benar menyulitkan.” Kata Riko sambil mengayunkan Lance Drive miliknya menghalau dan menyerang. Perlahan mereka mulai terpisah. “Kalau seperti ini kita yang menjadi buruan.” tukas Brad. “Siera mana Siera!” Teriak Garry. Di tengah pertempuran sengit tersebut mereka menyadari Siera sudah menghilang. “Pemimpin kelompok ini juga tidak ada!” Teriak Brad. “Sial, kemungkinan Sierra yang ditargetkan oleh pemimpin kelompok ini.”  Kata Kapten Damiana khawatir.

   Di lebatnya hutan tersebut Siera berlari dan menghindar serangan Unorganism yang memburunya. Pemimpin Unorganism tersebut menyerang dan berusaha menjatuhkan Siera. Memang benar apa yang diprediksi oleh Damiana. Siera menjadi sasaran pemimpin Unorganism tersebut. Siera memberikan perlawanan yang sengit namun tampaknya pemimpin Unorganism tersebut begitu tangguh. Tembakan Gun Drive Siera tidak berpengaruh banyak terhadap pemimpin Unorganism tersebut walaupun Unorganism lain sudah roboh dan berjatuhan. Siera terpojok di dinding batu. Pemimpin Unorganism tersebut mendengus dan menyerang Siera dengan ganas. Siera menghindar namun kibasan lengan Unorganism tersebut berhasil mendarat di badannya. Siera terhempas dan tidak bisa berdiri karena selain sakitnya terkena kibasan lengan Unorganism tersebut, tenaganya juga sudah hampir terkuras habis. Unorganism tersebut kembali menyerangnya. Serangan ini pasti akan merenggut nyawanya.

   Tiba-tiba Unorganism tersebut terlempar. Siera masih tidak mengerti apa yang terjadi karena badannya sudah terlalu lemah. Yang dia lihat adalah kemunculan sosok misterius melindungi dirinya. Pertempuran orang tersebut dengan Unorganism begitu sengit. Namun ternyata dia berhasil mengatasi perlawanan Unorganism tersebut. Setelah pertempuran berakhir sosok misterius tersebut menghampiri Siera. “Bertahanlah” Katanya. Siera masih belum mengerti apa yang terjadi dan akhirnya dia pingsan. 

To be Continued...

Share this article:

Facebook Google+ Twitter