Dilarang keras menyalin isi blog ini tanpa menyertakan sumber aslinya!

Sunday, 24 April 2016

Cerita Di Malam Senin

Sunday Night

   Kebanyakan orang, baik itu anak muda, tua ataupun anak yang sudah tidak muda lagi pastinya akan setuju kalau malam senin adalah malam yang paling banyak menimbulkan beban pikiran. Itu tidak lain dan sudah tentu tidak bukan karena hari senin adalah hari yang paling menimbulkan beban. Beban kerja ataupun beban belajar karena perasaan yang ada di hati kecil ini ingin terus beristirahat ataupun bersantai ria. Walaupun masih ada waktu untuk bersantai tapi rasanya tidak terlalu nendang dibandingkan dengan malam mingguan. Waktu bersantai terasa hambar karena pikiran sudah dihantui dengan embel-embel "Besok senin." Juga hati ini berharap bahwa senin besok libur.

   Tapi semua itu tidak berlaku bagi yang nganggur. Bayangan betapa menyebalkannya hari senin tidak bakal dirasakan. Tapi resikonya adalah menjadi sering melongo meratapi nasib karena keuangan yang sering berkurang sejalan dengan masa-masa pengangguran hehe.

   Yang paling sering gue ingat adalah malam senin saat-saat gue masih sekolah dulu. Mengingat bahwa besok senin saja rasanya semangat gue jatuh lagi. Dan apalagi gue mesti bangun dan datang ke sekolah lebih awal karena ada berbagai kewajiban. Belum lagi pagi senin. Rasanya tidak ingin melepaskan hangatnya tempat tidur dan inginnya diri ini menikmati indahnya dunia mimpi (kecuali kalo dapet mimpi buruk). 

   Semangat di pagi senin boleh dikatakan lebih rendah daripada semangat di pagi hari lainnya. Langkah gontao gue menuju ke kelas dan siap - siap mengikuti upacara bendera rutin. Setelah itu ya udah pasti masuk kelas dan belajar seperti biasa walaupun gue masih terbayang rasa nikmatnya tempat tidur yang begitu menggoda.

   Bagi yang sudah bekerja juga sudah pasti merasakan bahwa malam senin tidak begitu berasa dibandingkan dengan malam minggu. Ya karena sudah pasti besok kerja dan melakukan rutinitas seperti biasanya. Tapi itu patut disyukuri dibandingkan mereka yang tidak memiliki pekerjaan. Lebih enak mendengar omelan bos daripada mendengarkan omelan orang tua yang meminta kita untuk cepat-cepat mendapatkan pekerjaan hehe.

   Dan karena itulah walaupun malam senin tidak terasa nikmat karena besoknya adalah hari senin yang begitu tidak ingin ditemui tapi setidaknya kita bisa bersyukur bisa bernafas dan menemui hari senin ketimbang senin kemarin adalah senin terakhir bagi kita. Dan nikmatilah malam senin ini. Sampai jumpa.

Share this article:

Facebook Google+ Twitter