Dilarang keras menyalin isi blog ini tanpa menyertakan sumber aslinya!

Friday, 12 May 2017

CLBK Kudamba Patah Hati Kuterima

Broken Heart
Sebenernya ini cerita bukan milik gue tapi pengalaman salah satu sohib lama gue. Daripada gue pusing-pusing nyari materi buat artikel ya lebih baik curhatan sohib gue ini yang gue bikin jadi artikel.

Kisah dimulai oleh sohib gue ini yang bernama Rohmad. Waktu itu si Rohmad pergi ketempat biasa dia nangkring yaitu tempat Wifi gratis. Si Rohmad emang punya kesukaan yang rada mirip sama gue yaitu tempat Wifi gratis. Bedanya gue suka nangkring ditempat wifi gratis kayak di taman kota atau wifi corner sedangkan si Rohmad sukanya di kafe-kafe yang ada wifi gratisnya sekalian dia cuci mata sama cewek-cewek manis pelayan maupun pengunjung kafe. Jam di tangan menunjukan pukul 3 sore, Rohmad ambil tempat duduk seperti biasa yaitu tempat duduk paling pojok dekat dinding dan yang paling sepi biar tenang browsing dan mendownloadnya. Pesan es jeruk kesukaan biar seger di hari yang panas walaupun hari tersebut mendung dan gerimis. Sambil mendengarkan lagu grup band Malaysia yang berjudul "Gerimis Menendang." Rohmad berselancar ria lewat internet. Buka Facebook dan Twitter sambil mengeluarkan rayuan gombalnya pada setiap cewek yang sedang online di jejaring sosial tersebut. Enggak peduli ada yang bilang "So sweet!" Ataupun "Jijiik!" Yang penting rayuan keluar lancar.

Sesaat tibalah sang pelayan mengantarkan minuman pesanan Rohmad. Sesaat Rohmad menghentikan aktivitasnya dan menyadari bahwa ternyata yang mengantarkan minuman pesanannya adalah pelayan baru. Cewek dan manis pula. Malu sama gelar Raja Gombal No.1 yang disematkan oleh teman-teman gengnya. Akhirnya keluarlah gombalan khas lagi original milik Rohmad seorang. "Mbak, es jeruknya pake gula ya?" Tanya Rohmad. "Iya Mas, kenapa?" Embaknya heran. "Enggak perlu pake gula Mbak." Jawab Rohmad. "Lha, Kalo enggak pake gula kurang enak dan asem Mas." Jawab Embak pelayan makin heran. "Enggak apa-apa Mbak. Liat embak aja yang asem jadi manis." Gombal Rohmad sambil tersenyum manis memperlihatkan giginya yang berwarna kuning metalik. Gombalan super khas Rohmad keluar dan sukses bikin Mbak pelayan senyum-senyum salting. Mission Accomplished.

Sukses bikin pelayan baru kafe salting, Rohmad meneruskan aktivitasnya browsing dan download. Pengunjung lumayan sepi karena harinya kurang mendukung. Mendung dan gerimis. Tanpa diduga dan dikira oleh Rohmad, datanglah seorang cewek sesaat melihat ke sekeliling ruangan kafe dan tanpa sengaja matanya tertuju pada seorang sosok yaitu Rohmad. Sejenak terdiam lalu kemudian dengan lugasnya berjalan bak model alat bangunan menuju tempat duduk Rohmad yang sedang bermesraan dengan laptop pribadinya. "Rohmad! Kamu Rohmad kan?" Tanya cewek tersebut. Rohmad kaget karena dia kira ada penyergapan tiba-tiba. "Eh, Iya! Lha, Ghea? Beneran ini Ghea ya?" Masih seakan tak percaya Rohmad bertemu dengan seorang cewek yang dulunya adalah kekasihnya waktu SMA dulu yaitu Ghea."Iya, Mad! Ini aku Ghea." Kata Ghea sumringah. "Aduuh, udah lama banget ya kita enggak ketemu. By the Way, Kamu makin cakep aja nih." Kata Rohmad sambil dibumbui oleh gombalan maut. "Ah, Enggak kok. Biasa aja lagi. Kamu juga makin dekil." Jawab Ghea sambil ketawa dan tersenyum. Dalam hati Rohmad berkata "Ini cewek enggak liat ya bahwa gue cakep-cakep begini masa dibilang dekil tapi bener juga sih kan gue udah enggak mandi selama dua hari."

Reuni yang sangat menggugah perasaan tersebut itupun berlanjut. Saling berbagi cerita dan pengalaman masing-masing semenjak mereka berpisah dan hilang kontak. Ghea begitu mempesona persis seperti dulu ketika masa-masa SMA dan ketika Mereka masih memadu kasih. Teringat saat ketika mereka dengan mesranya memadu kasih di bawah sejuknya pohon rambutan halaman belakang sekolah yang ujung-ujungnya dikira maling oleh satpam sekolah. Pernah betapa indahnya waktu mereka main kejar-kejaran sehabis pulang sekolah layaknya film-film India. Cuma bedanya kalo di film India kejar-kejarannya di antara pepohonan sedang mereka di antara tiang listrik pinggir jalan. Atau bagaimana indahnya mereka ketika duet lagu dangdut yang berjudul Bunga dan Kumbang ciptaan Reynold Panggabean saat Lomba Tujuh Belasan di sekolah. Indah dan sangat indah. Rasa yang lama terpendam kembali menggeliat terbangun. Mumpung lagi jomblo, Rohmad ingin tahu apakah Ghea punya pacar atau belum.

"Ghea, Ngomong-ngomong kamu punya pacar enggak?" Tanya Rohmad serius tanpa mengeluarkan gombalan lagi. "Enggak punya." Jawab Ghea. Seakan kesempatan kembali terbuka, Rohmad langsung bersemangat. Oh inikah takdir. Apakah Rohmad akan menjalin kasih dengan seseorang yang dulunya juga menjadi kekasihnya. Apakah ini yang dinamakan CLBK alias Cinta Lama Bersemi Kembali. "Lha, masa cewek manis dan cantik seperti kamu enggak punya pacar." Rohmad coba basa-basi sedikit untuk membuat suasana jadi renyah. "Beneran. Aku enggak punya pacar." Jawab Ghea meyakinkan Rohmad akan statusnya. Akhirnya pembicaraan menjadi lebih intim dan merujuk pada satu hal yaitu cinta. Rohmad berpikir mungkin Ghea akan jatuh kepelukannya lagi sampai suatu ketika Ghea membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu. Sebuah undangan? Undangan pernikahan dan siapakah yang akan melangsungkan pernikahan. "Kamu harus datang ya Mad." pinta Ghea. Rohmad bingung karena siapa yang kawin ataukah jangan-jangan. Rohmad memberanikan melihat undangan tersebut dan tertulis nama "Ghea Alyani." Nama Ghea tertulis disini padahal tadi dia bilang enggak punya pacar. "Lho kok kamu yang nikah kan tadi kamu bilang enggak punya pacar." Tanya Rohmad seakan tak percaya. "Ya kan kamu nanya aku punya pacar atau enggak ya aku bilang aja enggak." Jawab Ghea tersipu. "Aku emang enggak punya pacar kan aku udah punya tunangan." Tambah Ghea lagi. Mendengar jawaban Ghea tersebut perasaan dan harapan yang indah kembali roboh dan sirna. Tunggu dulu, siapa cowok yang akan menjadi suami Ghea? Sebuah nama tertulis "Raden Mas Sobari Jayadiningrat MH." "Hah inikan Sobari!" Pekik Rohmad dalam hati semakin tak percaya. Konon ternyata Sobari adalah teman seangkatan Rohmad waktu kuliah dulu yang sering kena bully Rohmad dan gengnya karena dikenal sebagai jomblo culun. Ternyata hukum karma berlaku. Rohmad terduduk lemas tersandar dikursi dengan mulut menganga. Malangnya nasibmu Mad.

Share this article:

Facebook Google+ Twitter